Sabtu, 01 Februari 2014

siswi di perkosa

Siti Rofikah siswi kelas 2 sebuah SMK swasta,
sore itu hendak pulang sekolah. Namun pada
saat siswi berjilbab itu melintasi lokasi sebuah
perkebunan dimana ia biasa lewat tiba-tiba
sepasang tangan kekar membekapnya dari
belakang seraya kemudian menyeret paksa siswi
berjilbab itu kedalam perkebunan karet yang
amat sepi itu. Siti Rofikah berjuang
sekuat tenaga memberontak namun sia-sia saja
karena pria bertopeng ski yang menyergapnya
itu terlalu kuat.
Sesaat kemudian lelaki dan calon korbannya itu
tiba didepan disebuah gubuk yang nampaknya
sebuah tempat beristirahat bagi para pekerja
kebun. Lalu diseretnya siswi berjilbab itu
kedalam seraya menutup pintu gubuk rapat-
rapat. Dijungkalkannya tubuh Siti Rofikah ke atas
matras yang ada didalam ruangan gubuk itu
seraya melucuti pakaiannya sendiri hingga
telanjang bulat. Nampak kemaluan pria
bertopeng itu mengacung tegak sepertinya ia
sudah tidak sabar lagi memperkosa siswi SMK
berjilbab itu.
Siti Rofikah yang terlentang diatas matras
nampak panik seraya menjerit ia berusaha
kabur. Namun apadaya sebuah pukulan keras
mendarat telak diperutnya. ?Akkhh??, pekiknya
tertahan menahan sakit sambil terjerembab
diatas matras. Tubuhnya terbaring melengkung
dengan tangannya memegangi perutnya yang
ditonjok tadi. Belum sempat hilang rasa sakit
pukulan diperutnya tadi tiba-tiba pria bertopeng
yang telah telanjang bulat itu menyingkap rok
abu-abu panjang seragam sekolahnya keatas
sampai sebatas pinggang. Nampak sepasang
paha dan betis mulus miliknya dihiasi sepasang
sepatu kulit serta kaus kaki putih panjang.
“Ampun pak tolong jangan perkosa saya”, pinta
Siti Rofikah memelas.
Pria bertopeng itu tidak menghiraukannya malah
menampar wajah cantiknya hingga siswi
berjilbab itu tidak mampu berkata apa-apa lagi
selain menjerit tertahan sambil menangis
tersedu-sedu.Tangan kasar pria itu mulai
melucuti celana dalam Siti Rofikah. Belahan
vagina yang nampak ditumbuhi bulu-bulu halus
miliknya kelihatan mengundang selera pria itu.
Diraba-rabanya vagina dara berjilbab yang
masih mengenakan seragam sekolah namun rok
abu-abu panjangnya yg sudah tersingkap itu
dengan tangan kanannya sembari terkadang jari
tengahnya masuk menusuk-nusuk kedalam.
Gadis berjilbab itu menggelinjang seraya kedua
tangannya mencengkeram erat pinggiran
matras. Seumur hidupnya belum pernah ia
merasakan perlakuan seperti ini.
Dalam hati Siti Rofikah hanya bisa menjerit
seraya mengutuk nasibnya yang sial. Kepalanya
yang terbungkus rapi jilbab warna putih itu
hanya bisa menggeleng-geleng pelan seraya
menahan perasaan aneh yang mulai merasuki
dirinya. Dengan air mata berlinang bibirnya
mendesah pelan sedangkan tubuhnya terkadang
menggelinjang pelan. Kelihatannya perlakuan
pria bertopeng itu perlahan membuat alam
bawah sadarnya mulai terangsang.
Kemaluan milik siswi berjilbab itu perlahan mulai
basah oleh lendir yang keluar dari dalam
vagina.Melihat calon korbannya itu mulai
terangsang akibat permainan jemarinya tangan
kiri sang pria durjana beringsut menjamah
kancing hem putih seraya melepasnya satu
persatu sembari tangan kanannya tetap
mengobel kemaluan si dara berjilbab.
Tampak sepasang payudara nan ranum milik
ABG berjilbab yang tertutup oleh BH dan
bawahan jilbab putihnya. Disibaknya bawahan
jilbab putih itu seraya menyingkap BHnya.
Payudara yang bulat padat dengan sepasang
putting coklat nampak tegak mengacung. Lalu
tangan kiri pria durjana itu kini sibuk memilin dan
meremas putting dan buah dada milik Siti
Rofikah. Semakin lama gerakan mengelinjang
tubuh siswi berjilbab itu semakin intens.
Nafasnya naik turun terengah-engah sedang
bibirnya mendesah perlahan. Kelihatannya ABG
berjilbab itu mulai tenggelam dalam birahi akibat
perlakuan lelaki bertopeng itu.
Jemari kanan pria itu mulai basah oleh cairan
yang mengucur dari dalam vagina Siti Rofikah.
Dan lelaki bertopeng itupun menghentikan
permainan jemarinya dari vagina dan buah dada
dara SMK berjilbab itu. Pria itu ingin segera
merasakan kenikmatan vagina legit milik
korbannya itu. Dilebarkannya kedua paha sang
gadis berjilbab itu seraya mengarahkan penis
yang besar miliknya kearah vagina Siti Rofikah.
Dan, “Aakkhhh…”, jerit gadis berjilbab itu
menahan rasa sakit yang ada diselangkangannya
itu. Matanya terpejam seraya menggigit bibir
bawahnya. Kedua tangannya mencengkeram
erat matras. Nafasnya tersengal-sengal menahan
sakit. Perlahan senti demi senti penis pria itu
berpenetrasi kedalam vagina perawan sang siswi
berjilbab korbannya. Belahan vagina dara itu
nampak menggembung seiring dengan
masuknya penis tersebut. Sesaat kemudian ia
memberi nafas kepada gadis belia berjilbab yang
ditidurinya itu agar kemaluannyanya dapat
menyesuaikan diri terlebih dahulu dengan
ukuran penisnya yang begitu besar
merangsang, sehingga terlihat bibir
kemaluannya telah ikut melesak masuk kedalam
pula tatkala dipaksa harus menelan batang penis
lelaki itu yang kini sudah menancap pada
vaginanya disela-sela kedua belah pahanya yang
terbuka.
Kenikmatan demi kenikmatan yang dirasakan
oleh bajingan itu ternyata sangat bertolak
belakang sekali dengan apa yang dirasakan siswi
berjilbab itu kini. Ia yang baru kali ini di sebadani
oleh seorang lelaki begitu merasakan kesakitan
yang amat tak terperikan. Jeritannya yang
tertahan begitu terdengar berulang kali seakan
tiada henti mengiringi kemenangan lelaki perkasa
itu yang berhasil menaklukkannya dan membuat
Siti Rofikah dengan terpaksa merelakan
keperawanannya tanpa ampun dibawah
dekapan lelaki bajingan yang memperkosanya
secara brutal ini.
Sementara jilbab putih sebahu milik gadis itu
seakan terlecut-lecut mengikuti arah kepalanya
yang terus terbanting-banting di atas matras ke
kiri dan ke kanan seakan tak rela atas apa yang
terjadi menimpa dirinya ini. Linangan air
matanya turun berderai lagi membasahi kembali
kedua pipi mulusnya serta mengisi alur bekas air
mata lalunya yang telah mengering .
Didekapnya tubuh gadis belia berjilbab yang kini
berada dibawahnya dan dada bidang perkasa
nan sarat dengan bulu-bule lebatnya itu
menekan kedua belah payudara korbannya.
Wajah lelaki itu menelusuri leher jenjang yang
tertutup jilbab putih dari siswi SMK itu sehingga
membuat kepala Siti Rofikah tak lagi dapat
bergolek kesana kemari.
Dipagutnya leher jenjang sang perawan berjilbab
itu dengan rakusnya dari pangkal telinga sampai
pundak kanannya, melumuri area itu dengan air
liur kemenangannya. Puting susu sebelah kiri
gadis itu yang semakin mekar ranum memerah
dipilin oleh pertemuan ibu jari dan telunjuk
tangan kanannya yang kasar, dengan gencar
diremas-remasnya bongkahan daging susu
yang masih mencuat indah keatas dan sama
sekali belum kelihatan turun sama sekali serta
masih berbentuk bulat kenyal dan memadat
indah mempesona nan menghiasi bagian
dadanya yang jatuh dalam dekapan sang pria
jahanam itu.
Ciuman ganas penuh birahi yang luar biasa buas
dari sang durjana kepada korbannya menutupi
suara erangan dan rintihan siswi berjilbab itu.
Kedua bibir dari insan berlainan jenis ini bertemu
seketika dalam peraduan adegan indah
persetubuhan nan terlarang itu. Lidah lelaki itu
telah memasukki rongga mulut mungil sang
dara berjilbab yang terpejam erat dan menari-
nari di dalamnya berusaha
Terus didera bertubi-tubi ciuman sang lelaki, kini
Siti Rofikah hanya bisa pasrah merelakan
lidahnya yang telah dikaitkan oleh tarian lidah
lelaki tersebut yang elastis,kadang pula lemas
seperti tali yang meliuk-liuk maupun mengait
lidah mungilnya Setelah dirasanya telah puas
mencicipi keperawanan sang dara, kini penis
yang cukup lama terbenam di dasar vagina itu
kini ditariknya perlahan dan kedua jembut
mereka yang tadinya melekat erat seakan telah
menjadi satu itu mulai terpisah ruah.
“Psshh…! sleph.. wes hewess..!”, suara yang
ditimbulkan dari pelepasan batang pelir yang
tertancap pada kemaluan sang perawan itu
begitu sangat khas sekali di telinga dan proses
terenggutnya kesucian gadis berjilbab itu
dimulailah.
Kini seiring dengan pergerakan urat intim lelaki
jahanam itu yang telah keluar sepertiga dari
ukuran batangnya dari dalam belahan intim
kemaluan dara berjilbab itu yang merekah
membuat bibir-bibir vagina korbannya menjadi
ikut tertarik sampai monyong kedepan.
Bersamaan itu pula dari sela-sela lubang
vaginanyanya dimana kulit-kulit kemaluan
bajingan itu bersarang didalamnya, kini tampak
berkilat-kilat basah oleh lendir vaginanya yang
melumasi jajaran tonggak daging pelirnya mulai
menetes darah segar kesuciannya yang pada
akhirnya berhasil direnggut paksa jua dari
tubuhnya.
“Mmpphff! Ugh! Ughff!!”, itulah suara rintihan dari
seorang dara berjilbab yang terdengar saat
keperawannya telah terenggut seutuhnya oleh
sang lelaki maniak durjana pemetik bunga nan
penuh nista ini, sementara sela-sela vaginanya
yang telah diluluh lantakkan itu masih berdesis-
desis tatkala melepaskan batang pelir lelaki
tersebut dari dasar peranakkannya diiringi
senyum kemenangan kepala rampok itu.
Mulut lelaki itu melahap belahan payudara kanan
gadis itu dan menelan puting susunya sekaligus,
lalu disedot-sedot dengan buas penuh dengan
nafsu hewaniah. Tubuh setengah telanjang siswi
SMK berjilbab itu sampai menggeliat-liat
dibuatnya seiring dengan dimulainya hentakkan
pinggul lelaki itu diantara kedua kaki indah
mengangkang dengan rok panjang abu-abu
yang tersingkap sampai sepinggang.
Kini korbannya yang mengenakan jilbab putih itu
telah takluk pada kejantanannya. Derai-derai air
mata di pipi mulusnya itu telah dibersihkan pula
oleh telapak tangannya yang kekar. Sepasang
betisnya yang masih mulus terbentang kencang
itu kini dikepitnya diantara kedua ketiak dari
lengan perkasanya kiri dan kanan. Kaki-kaki indah
yang masih memakai sepatu warna hitam
dengan kaus kaki panjang berwarna putih yang
terjuntai itu tampak bergerak-gerak seiring
hujaman lelaki bajingan itu pada lubang
vaginanya dan seragam putih abu-abu yang
teringkap itu sudah bermandikan oleh peluh
persetubuhan terhempas-hempas dibuatnya.
Dengan posisi setengah jongkok lelaki jahanam
itu terus menggenjot tubuh Siti Rofikah yang
masih begitu kencang dan padat diusia
mudanya. Kedua tungkai paha gadis itu kini
ditekan oleh kedua tangannya sehingga
kangkangannya semakin jelas dan lebar dengan
kedua tumit kaki indahnya bertumpu pada kedua
belah pundak berkulit gelap sang durjana
tersebut. Wajahnya yang cantik dengan jilbab
putihnya semakin mendongak kebelakang Kedua
kakinya semakin tertarik keatas bertopang pada
pundak kiri dan kanan sang lelaki jahanam yang
telah leluasa menikmati kehangatan tubuh
mudanya itu.
Dalam posisi yang sebegitu rupa ini membuat
bongkahan dari pantat gadis yang berkulit putih
mulus licin itu semakin mencuat keatas
mempertontonkan lonjakan-lonjakan kejantanan
lelaki itu yang masih terlihat seret keluar masuk
pada vaginanya. Kedua biji pelir lelaki itu yang
terpontang-panting menabrak-nabrak jalan
masuk lobang pantatnya semakin nyata
mengiringi lelehan lendir kewanitaannya yang
telah bercampur aduk dengan darah
kesuciannya nan terus menggenangi mulut
vaginanya dan dijadikan bulan-bulanan olehnya.
Cairan surgawi kepunyaan gadis berjilbab itu
telah merembes sampai membasahi lubang
anusnya yang begitu kecil tak berdaya nan
berwarna merah muda sungguh menawan hati
ini beserta bercak-bercak darah keperawanannya
yang telah direnggut Matras tempat tumpuan
adegan persetubuhan mereka itupun mulai
berdentum-dentum seiring dengan suara
decakan peret pada lubang kemaluan dara
berjilbab yang digagahi oleh bajingan zina ini.
“Ough… ohh.. ohh.. ternyata enak sekali
memekmu ini sayang.. Ohh.. ohh.. sempit sekali
sihh..? masih peret nihh Uhh.. Ohh… Ouh”,
seloroh ******* itu diantara tarian maksiatnya
menikmati kehangatan daging belia korbannya
ini.
“Ahh…! ahh..! aduhh..! perih Pak.. Oh.. oh..
jangan keras-keras.. uhh..ahh”, pinta Siti Rofikah
itu akhirnya.
“Enak sayang?! Hah?! Bagaimana sekarang?!
Masih sakit yach?! aduh kasihan.. tahan sebentar
yahh manisku? Ohh.. ohh.. Ouh..”, balas lelaki
itu yang asyik menggenjot vagina milik siswi
berjilbab itu.
“Sshh.. ahh… sshh.. ohh.. pelan-pelan Ppakk..
ahh.. ahh.. ahh”, pintanya di sela-sela tubuhnya
yang terhentak-hentak tanpa perlawanan lagi.
Senang sekali sang bajingan itu mendapati
korbannya kini telah pasrah melayani
keinginannya.
“Jangan ditahan terus dong ******ku ini sayang..
terima saja apa adanya.. lebarkan kakimu supaya
tidak terlalu sakit lagi manisku.. ohh.. ohh.. legit
sekali kepunyaanmu ini.. ohh”, perintah *******
itu yang kiranya langsung dipatuhi oleh gadis
cantik berjilbab itu yang semakin membuka
rentangan kakinya hingga semakin jelas bibir
memeknya yang melesak ke dalam dan
memonyong ke depan mengikuti hunjaman
penis besar yang tertanam didalam isi belahan
daging surganya.
Liang anus gadis berjilbab itu juga turut
mengembang dan menguncup terkena pukulan-
pukulan kedua biji penis lelaki jantan itu yang
terbanting-banting di bongkahan pantat yang
mungil mengangkang seakan sengaja ia
mempertontonkan miliknya yang indah namun
terlarang
Kedua tubuh itu terus bergumul seakan tak
peduli lagi akan keadaan malam yang semakin
larut dalam keheningannya, seakan tak
terpisahkan lagi dalam gelora nafsu membara
yang menyala-nyala dikamar gubuk yang telah
pengap dan sesak oleh permainan asmara nista
berbirahi hina ini. Meskipun telah lewat masa
seperempat jam berlalu, namun tak membuat
lelaki perkasa itu mengendorkan goyangan
pinggulnya dan terus melesak-lesakkan pelirnya
mengaduk-aduk isi dalam lubang kemaluan dara
berjilbab itu yang telah sembab membengkak
dan semakin memerah warnanya.
Tak lama kemudian tubuh dengan hem putih
lengan panjang yang terbuka dengan rok abu-
abu panjang yang tersingkap sepinggang itu
yang berada dibawah lelaki durjana tersebut
menggelinjang kencang seiring dengan luapan
puncak orgasmenya yang kedua. Perut
rampingnya yang dihiasi pusarnya nan begitu
indah tampak berkedut-kedut mengikuti
gelinjangan tubuh setengah bugilnya. Kedua
kakinya yang masih bersepatu itu kini
menendang-nendang di udara menahan luapan
puncak kenikmatannya yang melanda sekujur
tubuh dengan hem putih lengan panjang yang
terbuka itu. Dan belum lagi kelojotan siswi
berjilbab itu terhenti, lelaki itu segera mencabut
penisnya dari dalam liang vaginanya yang
tengah bergetar didera arus birahi
sanggamanya.
“Wess hewess.. poof!!”, begitulah suara yang
dihasilkan saat batang kejantanan lelaki itu
dicabut dari jepitan lubang kemaluan Siti Rofikah
yang telah kehilangan keperawanannya ini.
Sekujur kulit luar dari penis nan demikian
perkasanya penuh dengan lelehan lendir vagina
yang bercampur dengan lumuran darah segar
kesucian siswi SMK berjilbab cantik itu yang
belepotan melumuri tonggak daging
kejantanannya yang masih mengacung tegak
mengangguk-angguk. Kedua tungkai kaki gadis
itu di angkat keatas tinggi-tinggi dari matras
sehingga ujung kaki yang masih mengenakan
sepatu itu terjuntai indah menggantung tanpa
daya. Di dalam sepatunya itu kedua otot dari jari-
jari kaki indahnya
mengatup dan membuka sangat cepat sekali
bergantian membendung gelora birahinya yang
kembali telah berhasil dibangkitkan oleh lelaki itu.
Bongkahan pantatnya terhidang jelas tepat
berada pada wajah lelaki itu yang menadahkan
lidahnya pada perbatasan antara belahan bibir
vagina gadis berjilbab putih tersebut dengan
daerah duburnya dan ia tempelkan disitu.
Berikutnya dari mulut vaginanya yang kini sudah
tak berbentuk garis vertikal yang sempit seperti
tadi itu, malah kini telah terpecah menjadi dua
garis bergelombang dengan kelentitnya yang
bengap dan basah itu terkuak sejelas-jelasnya
disertai oleh lelehan lendir memeknya keluar dari
lubang senggamanya nan semakin merekah
menjadi sebesar ukuran sebutir telur burung
puyuh.
Cairan yang keluar dari vagina itu langsung
ditelan oleh lelaki itu
dengan rakusnya bak orang yang tengah
kehausan nan amat sangat. Dengan lahapnya
jilatan lidah lelaki itu sampai menyeruak-ruak
kedalam isi belahan kemaluan korbannya,
menyapu segenap dinding bagian dalam vagina
gadis malang itu sampai licin tandas tanpa tersisa
sedikitpun.
Tubuh dengan hem putih lengan panjang yang
terbuka milik dara itu kini terjerembab pada
hamparan matras yang terbentang awut-awutan
disana sini dan ditengahnya telah terdapat noda
darah dari kesuciannya. Jilbab putih yang
dikenakannya pun basah oleh keringat yang
menucur deras dari kepalanya. Selain itu
sebagian rok panjang abu-abu seragamnya
dibasahi oleh keringat keduanya dan juga lendir-
lendir yang berasal dari kedua kelamin yang
berbeda jenisnya tersebut. Keletihan yang amat
sangat mendera tubuh dengan seragam sekolah
yang tersingkapnya kini telah lusuh tanpa tenaga
lagi, seakan tulang-tulangnya telah terlolosi
semuanya. Belum lagi usai mengatur helaan
nafasnya yang masih menderu-deru, tetapi kini
tubuh setengah telanjang gadis itu yang ramping
itu dibalikkan secara paksa oleh lelaki itu sehingga
tertelungkup.
Tangan-tangan kurang ajarnya menyusupi
bagian bawah perutnya yang telah menempel
pada kasur ranjangnya, setelah itu ditariknya
keatas, dan bongkahan pantat gadis yang telah
lemas itu terjungkit keatas kini. Bajingan itu
menekuk kedua lutut korbannya sampai
pantatnya tampak dalam posisi menungging.
Agaknya ia akan menyetubuhi dara itu dengan
mengambil gaya dari ****** yang tengah kawin.
Namun sebelum itu tangannya berpindah lagi
menyingkap rok abu-abu panjang milik Siti
Rofikah yang sempat terjuntai kebawah
menutupi pantatnya. Lalu ditelusurinya pantat itu
dengan jemarinya dan menemukan posisi
lubang anusnya berada, lalu lidah lelaki itu
menyusupi kekedalaman belahan duburnya itu
tanpa rasa jijik sama sekali mengingat lubang itu
biasa digunakan untuk buang hajat.
Tetapi apalah artinya batasan itu jika
dibandingkan dengan nilai kenikmatan yang
dapat ia peroleh dari kelezatan anusnya sang
gadis muda berjilbab dengan mengabaikan
aroma tak sedap yang terpancar dari dalamnya.
Setelah puas menjilati dubur dari sang siswi SMK
yang begitu sangat lezat baginya ini, kini tubuh
lelaki itu berlutut dihadapan tunggingan pantat
korbannya, setelah itu batang penisnya kembali
ia selusupkan ke dalam vagina gadis itu yang
telah kehabisan suaranya karena kecapaian
melayani birahi lelaki perkasa ini. Bajingan itu
memperkosa vaginanya dari arah belakang
tanpa peduli sama sekali terhadap perasaan
korbannya, yang ada hanyalah nafsu yang harus
ia tuntaskan walaupun harus mempertaruhkan
dirinya yang sewaktu-waktu dapat tertangkap
oleh aparat hukum.
Kembali kedua tubuh itu menyatu dan jembut
yang menghiasi bawah perut lelaki itu seakan
terjepit pula ke lubang anus dara bidadari cantik
berjilbab ini tatkala penisnya terus menyodok-
nyodok isi dalam liang kemaluannya.
Menjelang tengah malam, sepasang insan
berlainan jenis itu meraih orgasmenya untuk
yang ketiga kalinya dalam posisi menungging,
namun baru kedua kali jikalau dihitung dari saat
mula Siti Rofikah disetubuhi lelaki jahanam
tersebut. Malangnya pelajar berjilbab itu tak
sadarkan diri lagi usai mencapai puncak surga
duniawinya dari lelaki itu yang staminanya begitu
sangat luar biasa.
Rasanya jarang sekali lelaki yang mempunyai
daya tahan tubuh seperti pria durjana bertopeng
ini Setelah puas mereguk cairan lendir madu
surgawi yang telah dihasilkan kembali oleh
vagina gadis itu pada puncak kenikmatannya
tadi. Ia menelentangkan kembali tubuh gadis
berjilbab itu yang telah pingsan dan menaruh
kedua tumit dari kaki dara itu yang setengah
telanjang ke kanan kiri bahunya lagi untuk
kemudian menggenjot kembali tubuh si siswi
belia berjilbab ini dengan brutal.
Tampak sekarang pompaan penis lelaki ini pada
vagina korbannya terus bertambah
kecepatannya, sementara hamparan matras
dibawahnya itu telah benar-benar basah oleh
keringat keduanya yang semakin memanas.
Andai saja Siti Rofikah tidak sadarkan diri seperti
sekarang ini, mungkin ia akan meminta ampun
karena pasti vaginanya akan terasa nyeri
diperlakukan sedemikian brutalnya oleh
pemerkosa tersebut.
Barulah pada pukul setengah satu pagi, tubuh
lelaki itu bergetar hebat diatas tubuh korbannya
yang pingsan untuk sekian lamanya dan tanpa
sepengetahuan siswi SMK berjilbab nan cantik
ini, bajingan itu memuntahkan segenap akhir
puncak dari nafsunya yang meledak-ledak
kedalam tubuhnya. Paha yang terbuka
membentuk huruf “V” dari tubuh Siti Rofikah itu
ditekannya kuat-kuat. Tubuh kekarnya seakan
telah lekat menjadi satu dengan korbannya.
Akhirnya lelaki itu sedang memuntahkan seluruh
persediaan cairan mani lelakinya yang sejak tadi
tersimpan di kedua belah biji penis besarnya nan
perkasa. Cairan mani dari kemaluan lelaki itu
yang mengandung benih-benih cintanya kini
memuncrat-muncrat mengisi rongga rahim
siswi berjilbab itu yang tengah dalam keadaan
subur malam itu.
“Croot..! serr.. serr.. creet.. cret!”, benih lelaki itu
begitu tersembur dengan sangat cepat
menyemburat kuat ke dalam isi dasar belahan
vagina Siti Rofikah sang siswi SMK berjilbab yang
dikangkanginya tanpa pelindung sama sekali.
Gadis belia berjilbab itu hanya diam terpana
merasakan lahar panas mengalir deras kedalam
liangnya…..”Ahhhhhhh…….. ….”, pekik puas
pemerkosa bertopeng itu sembari kedua
tangannya mencengkeram rok abu-abu panjang
seragam sekolah Siti Rofikah yang tersingkap
sepinggang. Lalu durjana itupun rubuh menindih
tubuh korbannya dengan rasa puas tak terkira.
Suasana ruangan di gubuk itu kembali sepi yang
nampak hanyalah pemandangan seorang pria
bertopeng telanjang bulat sedang menindih
tubuh seorang perempuan belia berjilbab putih
dengan seragam putih abu-abunya telah
tersingkap serta awut-awutan. TAMA



Artikel yang bikin Konti Tegang Lain-nya:

Widget by [ Iptek-4u ]

0 komentar:

Posting Komentar